Connect with us

DAERAH

Pendaftar RS Bali Mandara Mulai Melapor, Tes Wawancara Dinilai Sangat Subjektif

Published

on

DENPASAR – Polemik rekrutmen tenaga kontrak/non PNS Bali Mandara, RSUD Bali Mandara masih berlanjut.

Sejumlah pelamar yang kecewa dengan pola perekrutan tersebut mulai melaporkan masalah ini ke Komisi I DPRD Bali.

Informasi yang dihimpun Selasa  (11/4/2017), selama dua hari sudah ada tiga peserta yang melapor ke Komisi I DPRD Bali soal keluhannya terkait proses rekrutmen tenaga kontrak/non PNS Bali Mandara’>RSUD Bali Mandara.

Mereka keberatan dan mempertanyakan pola perekrutan tersebut.

Advertisement

Para pendaftar yang melapor ini menanyakan kenapa syarat administrasi berubah, kemudian kenapa pengumuman tidak sesuai jadwal, kemudian tes wawancara yang seharusnya setelah kesehatan diubah.

Dan apakah pengalaman kerja dan bahas Inggris benar-benar diterapkan.

Hal inilah yang menjadi pertanyaan para pendaftar RS Bali Mandara.

Anggota Komisi I DPRD Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi mengakui pola rekrutmen tenaga kontrak Bali Mandara’>RSUD Bali Mandara yang meloloskan semua yang mengikuti Tes Kompetensi Dasar dengan sistem Cumputer Assisted Test (CAT) menjadi titik masalahnya.

Advertisement

“Sumber kekisruhan kan wawancara dan tes kesehatan. Padahal pemerintahan sekarang kan menuju ke arah lebih baik, pola lama yang subjektif mulai dihilangkan pemerintah pusat seperti proses wawancara, dan kesehatan yang juga sering subjektif,” ujarnya di kantor DPRD Bali, Selasa (11/4/2017).

Idealnya kata dia pola perekrutan harus meniru pemilihan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurutnya, dari hasil tes TKD dikerucutkan ke tes wawancara.

“Dari TKD (tes kompetensi dasar) kan sudah mengerucut nilai-nilai tertinggi dia lolos. Lainnya adalah wawancara teknis dan aplikasi di lapangan. Akar permasalahannya kan di wawancara yang semua ikut itu, tetapi itu sangat subjektif sekali sifatnya,” ujar politisi asal Buleleng ini.

Advertisement

Dikatakannya proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pun saat ini hanya sampai TKD saja tidak ada wawancara.

Dengan tes TKD tersebut maka peluang bermain secara subjektif juga akan hilang.

Proses rekrutmen CPNS dengan TKD inipun membuat masyarakat percaya karena kedewasaan masyarakat saat ini menginginkan keterbukaan.

“Tes CAT sudah sangat mampu mempresentasikan kemampuan, dan itu terbaik terbukti CPNS saat ini memakai CAT saja. Dan baiknya lagi tidak ada yang mempermasalahkan CAT itu, dari semua peserta pelamar Bali Mandara’>RSUD Bali Mandara ga ada mempermasalahkan,” ujar politisi Partai Golkar ini.

Advertisement

Generasi remaja kedepan sudah berubah, dan publik semakin berani bicara jika ada yang tidak benar.

Ia tidak ingin Pemprov Bali baik eksekutif dan legislatif nanti tidak dipercaya oleh publik.

Secara pribadi ia akan mengusulkan ke Komisi I DPRD Bali agar hasil tes CAT dijadikan hasil kelulusan rekrutmen Bali Mandara’>RSUD Bali Mandara.

Nanti usulan ini akan dijadikan satu dengan usulan anggota Komisi I lainnya untuk dijadikan pertimbangan oleh eksekutif.

Advertisement

Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Bali Ketut Rochineng mengatakan, proses rekrutmen Bali Mandara’>RSUD Bali Mandara sudah sesuai standar dan ketentuan yang berlaku, bahkan proses rekrutmennya melebihi dari standar rekrutmen CPNS.

“Kalau standar rekrutmen CPNS itu hanya menggunakan tes kompetensi dasar saja langsung diterima menjadi PNS tanpa wawancara. Tetapi kami ini tenaga kontrak yang sesungguhnya tidak diberlakukan ketentuan di PermenPan dan BKN, kita mengakumulasikan TKD dan digabung dengan tes wawancara. Tujuannya untuk mendapatkan SDM yang berkualitas,” jelasnya.

Maka dari itu ia memberikan solusi untuk menyelesaikan kisruh rekrutmen Bali Mandara’>RSUD Bali Mandara ini maka caranya dengan menjadikan hasil tes TKD sebagai acuan untuk lolos, dengan mengindahkan indikator penampilan dari yang bersangkutan.

Dengan hanya menerapkan tes TKD maka hanya akan mengetahui peserta itu dari aspek intelegensi saja.

Advertisement

Tetapi performa, keterampilan teknis, dan kemampuan bahasa Inggris tidak akan diketahui.

Hasil tes TKD itu hanya berupa ranking bukan passing grade, yang nantinya lolos juga ditentukan tes wawancara walaupun nilainya menengah sekalipun.

Di mana prosentase kelulusannya ditentukan 40 persen dari TKD dan 60 persen dari wawancara.

“Makanya dipakailah jalan ini (kombinasi TKD dan wawancara) karena RSBM ini berstandar internasional dan pasti akan ada ada bule berobat otomatis SDM harus bisa berbahasa Inggris,” terangnya.

Advertisement

Dia juga kembali menyinggung soal penampilan fisik yang juga jadi penilaiannya.

Jangan Soal Fisik

Statemen Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Bali Ketut Rochineng yang mengatakan penampilan fisik juga diprioritaskan mendapatkan reaksi dari kalangan dewan.

“Jangan alasannya harus penampilan menarik, sekarang yang dicari dia bodoh tetapi cantik? Atau pinter namun biasa saja? Itu kan sangat subjektif. Ada yang satu suka gemuk dan satu ingin kurus, seleranya beda itu. Solusi terbaik sampai CAT saja, bukan mengulang CAT lagi tapi hasil CAT kemarin saja jadi patokan biar bisa diterima semua pihak. Bapak Gubernur merasa terhormat, kami juga di dewan juga dipercaya,” jelas Anggota Komisi I DPRD Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi.

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply