Connect with us

POLITIK

Ketua Asita Bali Geram, Tak Pernah Nyatakan Dukung Mantra-Kerta

Published

on

Foto : Ketua Asita Provinsi Bali, I Ketut Ardana saat ditemui wartawan di Kuta, Rabu (28/3/2018).

[socialpoll id=”2481371″]


Kuta, JARRAKPOS.com – Ketua Asita Provinsi Bali, I Ketut Ardana merasa sangat geram dan menyayangkan sebuah pemberitaan yang ditulis salah satu wartawan yang mengaku-ngaku dari media online atas pernyataan dirinya yang seolah-olah dikemas mendukung salah satu pasangan kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali di Pilgub Bali 2018. Ardana menegaskan sebagai pucuk pimpinan Asita Bali atau selaku pribadi, ia menegaskan tidak pernah menyatakan mendukung Paslon IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta atau Mantra-Kerta. “Yang saya tangkap dari pemberitaan kemarin itu terkesan bahwa saya mengatakan yang lebih cocok memimpi Bali itu Pak Rai Mantra. Jadi kesannya seperti itu. Padahal saya hanya mengatakan bahwa kedua pasangan ini sama-sama mempunyai pemahaman soal budaya untuk memimpin Bali, yang artinya sama-sama memiliki peluang. Saya tidak ada menyebutkan seperti yang mereka beritakan. Saya suruh buka rekamannya, tidak ada saya berbicara seperti itu,” papar Ardana di Badung, Rabu (28/3/2018).

Ardana menjelaskan, beberapa hari lalu ada seorang yang mengaku wartawan mewawancarai dirinya terkait figur atau dua Paslon yang berterung dalam Pilgub Bali 2018. Sehingga pada akhirnya pertanyaan menukik pada siapa yang sekiranya cocok memimpin Bali sebagai pariwisata budaya. Saat itu Ardana memaparkan dan memberi penjelasan tentang potensi masing-masing calon tanpa ada pernyataan yang mengarah pada upaya membandingkan dua pasangan calon yang ditanyakan. Ardana dengan tegas mengatakan tidak begitu kenal Wayan Koster karena beliau sebagai wakil rakyat di senayan, namun sangat mengenal Cok Ace sebagai salah satu sahabat di dunia pariwisata. Juga dijekaskan kalau Cok Ace sosok tokoh berpengaruh di lingkungan puri serta masih sebagai pelaku budaya dan menari hingga sekarang disamping pernah memimpin Kabupaten Gianyar.

Advertisement

Sementara pasangang Pak Rai Mantra dengan Ketut Sudikerta dijelaskan Ardana, bahwa sosok Rai Mantra yang tumbuh di kingkungan griya pasti sangat paham tentang budaya terlebih beliau putra almarhum Gubernur Bali Ida Bagus Mantra. Sementara sosok Sudikerta dijelaskannya sebagai birokrat yang mempunyai pengalaman baik di di Kabupaten Badung maupun sebagai Wakil Gubernur Bali. Diakhir penjelasannya dikatakan, bila melihat dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur Bali yang sedang bertarung ini sama-sama berpeluang karena masing-masing mempunyai pemahaman untuk memimpin Bali sebagai pariwisata budaya. “Saya ini sebagai ketua organisasi ASITA tentu saya tidak boleh berpolitik praktis, kalau temen-temen nanti pilihannya kemana silahkan sesuai hati nurani. Mereka sudah tau, sangat jelas tau figur ini, mereka kenal dengan baik, Tandasnya.

Dalam Pilgub Bali 2018 pria berpenampilan rapi ini juga berharap, Bali sebagai destinasi pariwisata budaya harus dipimpin gubernur dan wakil gubernur yang sangat paham budaya serta yang bisa menyelamatkan Bali dari berbagai ancaman di era globalisasi. Sektor pendukung pembangunan Bali juga harus diperhatikan secara menyeluruh seperti halnya pada sektor pertanian, sosial kemasyarakatan dan kehidupan beragama yang didukung adat-istiadat serta budaya masyarakat Bali. Kedepan berbicara one lisland manajemen Bali juga memerlukan lebih banyak akses pusat sehingga sektor utama pembangunan Bali yakni di sektor pariwisata budaya benar-benar diperhatikan pemerintah pusat yang sudah memberikan kesejahteraan tak hanya bagi masyarakat Bali namun bagi pembangunan nasional. eja/ama

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply