Connect with us

POLITIK

Bendahara Tim Mantra-Kerta Mundur dari Partai Golkar

Published

on

Foto : Mantan Bendahara DPD II Partai Golkar Kabupaten Karangasem, Cokorda Gde Ngurah Eka Wahyu W.SH.


Karangasem, JARRAKPOS.com – Satu persatu Tim Mantra-Kerta Rontok dan berguguran. Setelah Sekretaris Koalisi Rakyat Bali (KRB) Buleleng Made Wijana yang mendukung paket Mantra Kerta di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 mengaku membubarkan Grup Komunikasi Mantra-Kerta, giliran Pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten Karangasem, Cokorda Gde Ngurah Eka Wahyu W.SH menyatakan mundur. Surat pernyataan pengunduran diri itu, cukup mengejutkan jajaran Partai Golkar di Bumi Lahar.

Terlebih saat suasana Kampanye Pilgub Bali 2018, dimana Cok Eka sapaan akrabnya tercatat duduk sebagai Bendahara Tim Pemenangan Mantra-Kerta Kabupaten Karangasem dari berlambang pohon beringin ini. Pada surat tertanggal 4 April 2018, politisi muda Karangasem ini, kabarnya beralasan pamit dari Golkar untuk fokus melakukan hal lain. Saat dikonfirmasi melalui telephon genggamnya oleh JARRAKPOS.com, Kamis (5/4/2018) Cok Eka mengaku pengunduran dirinya dengan alasan yang sangat jelas dan sudah disampaikan langsung kepada Ketua DPD II Partai Golkar Karangasem.

Surat pengunduran diri DPD II Partai Golkar Kabupaten Karangasem, Cokorda Gde Ngurah Eka Wahyu W.SH dari Partai Golkar.

“Alasan saya mundur sudah saya sampaikan ke DPD II Partai Gokkar Karangasem, silahkan konfirmasi kepada beliau agar tidak melebar,” ucap Cok Eka yang sebelumnya pernah tercatat sebagai Caleg di tahun 2014 di Kabupaten Karangasem dari Dapil Kota Karangasem dan mengantongi suara sesuai penghitungan yang dilakukan KPU sebanyak 1.196 suara. Mengawali karir politiknya di Partai Golkar sejak tahun 2013 dan dipercaya menjabat sebagai Bendahara DPD Partai Golkar Karangasem di tahun 2017. Sayangnya tak berselang satu tahun duduk di struktur partai, Cok Eka memilih mundur dan meminta atasannya untuk segera diproses dan dikeluarkan sebagai anggota Partai Golkar Kabupaten Karangasem.

Cok Eka tidak menepis mundurnya dirinya dari Partai Golkar untuk tetap mengabdi kepada masyarakat dan konstituennya. Ditegaskan dirinya masuk partai Golkar melakui proses dan keluar sesuai prosedur partai, sehingga bila ada anggapan ia akan pindah atau dipinang partai lain seperti sangkaan masyarakat kebanyakan dinilai sebagai hal yang wajar terlebih Pileg 2019 sudah di depan mata. “Di Golkar saya ada di struktur partai dan tujuan kesana ada. Tapi saat ini biarkan waktu yang menjawab. Perihal itu saya serahkan kemasyarakat yang menilai. Yang jelas saya hanya berproses sebagaimana saya masuk di Golkar keluarnya pun baik-baik secara prosedural sudah diikuti,” tegasnya.

Advertisement

Mundurnya Cok Eka dipastikan melemahkan Tim Pemenangan Mantra-Kerta di Kabupaten Karangasem, karena posisinya sebagai Bendahara Tim Pemenangan Paslon yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB). Kendati demikian tetap ia tegaskan mundurnya dirinya tidak ada hubungannya dengan gerakan “Satu Jalur” untuk mendukung Paslon Koster-Ace. Ditanya apakah sudah tidak segaris dengan Mantra-Kerta dengan tegas juga dijawab tidak ada hubungannya, karena sudah merasa tidak nyaman ada di Partai dibawah Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta.

“Untuk Pilgub sebagai tim pemenagan pada posisi bendahara tetap dukungan kepada Mantra-Kerta, tidak ada kaitannya. Apapun warna partai politik buat pribadi saya sebagai wadah dan kendaraan mengaktualisasi diri untuk mengabdi kemasyarakat,” tukasnya. Seperti diketahui, Surat pengunduran diri Cokorda Gde Ngurah Eka Wahyu W.SH sebagai pengurus DPD Partai Golkar Karangasem juga ditembuskan ke DPP Partai Golkar dan Ketua Pemenangan Bali di DPP Partai Golkar, DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Karangasem serta KPUD Karangasen.

Sementara itu, Sekretaris Koalisi Rakyat Bali (KRB) Buleleng Made Wijana yang mendukung paket Mantra Kerta di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 mengaku sempat tidak aktif. Saat dihubungi, pihaknya mengaku mungundurkan diri dan membubarkan grup komunikasi KRB Mantra Kerta Buleleng. Keputusan itu dipilih oleh Wijana lantaran untuk menata ulang group komunikasi Tim Pemenangan Mantra Kerta yang dari Relawan Mantra dan Relawan Sudikerta, sehingga yang bersangkutan menyatakan bahwa dirinya sempat tidak aktif. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply