OLAHRAGA
Indonesia vs China, Bento: Menang Harga Mati!

Medan – Timnas Indonesia akan menghadapi Cina dalam laga kesembilan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis, 5 Juni 2025. Skuad Garuda bertekad untuk meraih poin penuh agar bisa melaju ke putaran keempat.
Pertandingan melawan Cina ini menjadi laga kandang terakhir di putaran ketiga kualifikasi. Setelah ini, selang lima hari, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan melakoni laga tandang menghadapi Jepang yang sudah dipastikan lolos ke putaran final di Osaka.
“Ya kalau mau’ ke Piala Dunia harus menang vs China. Ini partai final hidup mati timnas kalau mau melangka ke piala dunia”, kata mantan manajer tim PSMS Benny Tomasoa, Rabu (4/5)
Owner Pelita Medan Soccer ini pun yakin pelatih Patrick Kluivert punya resep untuk tim asuhannya mengalahkan Cina. “Jadi realistisnya timnas bisa menang lawan Cina. Saya yakin coach Patrick bisa bawa timnas ambil 3 poin besok “,sebut nya
Sementara Cina yang berada di dasar klasemen Grup C juga berambisi memenangkan dua laga terakhirnya, melawan Indonesia dan Bahrain. Tim asuhan Branko Ivankovic sebelumnya mampu mengalahkan Indonesia dengan skor 2-1 dalam pertemuan pertama mereka di Qingdao pada Oktober 2024.
Namun, kekalahan itu terjadi karena ada perubahan komposisi pemain yang diturunkan oleh Shin Tae-yong, pelatih yang sebelumnya menangani timnas Indonesia.
Mengacu pada tim nasional di bawah Patrick Kluivert saat ini, Beny semakin optimistis. “Sekarang kan komposisi pemain Indonesia jauh lebih komplit dengan adanya Ole Romeny dan Joey Pelupessy. Saya yakin Indonesia bisa mengalahkan Cina,” ujarnya.
Skuad Garuda diharapkan bisa kembali memenangi laga kandang di pertandingan krusial ini, setelah menang 1-0 atas Bahrain di Stadion GBK Senayan pada 25 Maret lalu. Ketika itu, gol kemenangan dicetak Romeny pada menit ke-24. Sementara, Cina akan tiba setelah kalah di kandang sendiri pada Maret lalu. Mereka dipermalukan Australia dengan kekalahan 0-2.
Timnas Indonesia sementara ini berada di posisi keempat klasemen Grup C dengan mengemas 9 poin, di bawah Jepang (20 poin), Australia (13 poin) dan Arab Saudi (10 poin). Tim asuhan Patrick Kluivert unggul tiga poin dari Bahrain dan Cina yang berada di bawahnya.
Jay Idzes dan rekan-rekannya ditargetkan finis di posisi ketiga atau keempat Grup C agar bisa tetap bersaing memperebutkan tiket lolos ke Piala Dunia 2026 melalui babak playoff. Apabila menang melawan Cina, skuad Garuda berpeluang lolos ke putaran keempat.
Skuad Garuda dipastikan tanpa beberapa pemain inti seperti Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan, Eliano Reijnders, Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Maarten Paes. Mereka absen dengan berbagai alasan, akumulasi kartu kuning, pemulihan cedera dan urusan keluarga. Namun, untuk mengatasi situasi ini, Kluivert telah menyiapkan opsi di lini depan. Ia memanggil Stefano Lilipaly, Yakob Sayuri, dan Egy Maulana Vikri.
Untuk lini belakang, absennya Walsh, Amat, dan Paes, pelatih Belanda itu menyiapkan pemain yang bisa menggantikannya. Salah satunya, kiper Emil Audero yang berpeluang menjalani debutnya setelah sebelumnya hanya duduk di bangku cadangan.” Artinya, kekuatan di barisan pertahanan tetap bisa solid dengan absennya pemain inti itu.
“, ujar pria yang juga ketua umum Lembaga Mata Telinga Merah Putih.
Sementara, tim tamu, pelatih Branko Ivankovic akan membawa 23 pemain. Mereka kehilangan beberapa pemain, seperti Wu Lei yang mengalami cedera dan Liu Rofan yang bermasalah pada kakinya, serta Xie Wenneng dan Lin Liangming yang diskors karena akumulasi kartu kuning.
Namun, Cina masih mempunyai beberapa opsi pemain yang ikut dalam rombongan skuad yang dibawa Ivankovic, di antaranya Wei Shihaho dan Zhang Yuning di lini serang. Keduanya diprediksi bermain sejak menit awal.
Dengan komposisi pemain Indonesia yang terbilang lengkap ditambah keuntungan bermain di kandang sendiri, kemungkinan skuad Garuda bisa unggul secara permainan atas Cina. Tanpa Marselino dan Oratmangoen, Kluivert harus menyiapkan strategi dengan pemain lain yang tersedia untuk bisa bahu-membahu dengan Ole Romeny di lini depan.
Sementara Cina tidak akan mudah untuk bisa mengulang hasil yang mereka dapatkan pada pertemuan pertama kedua tim di kandang mereka. Kali ini, tim yang dihadapi berbeda komposisinya. Skuad Garuda memiliki barisan pertahanan dan lini tengah yang cukup kokoh. Terlebih, mereka bermain tandang.
Dengan melihat performa kedua tim dan komposisi pemain, timnas Indonesia berpeluang besar memenangi pertandingan ini sekaligus mengakhiri rekor buruk tanpa kemenangan dalam lima laga melawan Cina.
You must be logged in to post a comment Login