IMB RS Mata Bali Mandara “Diganjal”, Jadi Sorotan Saat Simakrama Gubernur

Foto : Mantan Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya saat Simakrama Gubernur mengangkat tema “Mencari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018-2023″ menyoroti IMB RS Mata Bali Mandara yang masih diganjal.

[socialpoll id=”2481371”]

Denpasar, JARRAKPOS.com – Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rumah Sakit (RS) Mata Bali Mandara (RS Indera) yang dibangun Provinsi Bali sampai saat ini masih “diganjal”, kembali mencuat saat Simakrama Gubernur di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (7/4/2018).

Simakrama Gubernur yang kali ini mengangkat tema yang sama dengan simakrama sebelumnya, yaitu “Mencari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018-2023” ini, oleh sejumlah tokoh masyarakat mempertanyakan IMB RS Mata Bali Mandara yang masih diganjal. Padahal fasilitas rumah sakit itu, untuk pelayanan publik itu yang sangat dibutuhkan seluruh masyarakat Bali termasuk di Kota Denpasar.

Pada kesempat itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga curhat terkait pembangunan RS Mata terbesar di Bali itu. Sayangnya sampai sekarang IMB yang diusulkan Pemprov Bali itu tidak berjalan mulus. Padahal RS Mata Bali Mandara menjadi salah satu rumah sakit mata yang memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan juga mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya.

“Bahkan Rumah Sakit Mata Bali Mandara mampu dijadikan sebagai rumah sakit rujukan regional Indonesia wilayah timur,” beber Gubernur Pastika sedikit gusar, akibat sampai sekarang bangunan rumah sakit tak berizin dan tetap dipaksakan beroperasi untuk melayani masyarakat luas. Dilain pihak, Mantan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Made Arjaya meminta, agar IMB RS Mata Bali Mandara segera tuntas.

“Upaya itu agar tidak terjadi preseden buruk terhadap kepatuhan mengenai aturan yang berlaku,” sentil tokoh masyarakat asal Desa Sanur itu, seraya berharap ada pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang berani menjanjikan untuk segera menuntaskan IMB RS Mata Bali Mandara guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Bali. “IMB tersebut tidak keluar saat Rai Mantra masih aktif menjabat Walikota Denpasar,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Bumi Bali Bagus (YBBB) Komang Gede Subudi juga ikut menyoroti dengan tajam belum keluarnya IMB RS Bali Mandara yang berstandard Internasional, selain RS Mata Bali Mandara. Padahal dana pembangunan itu berasal dari uang rakyat dan digunakan untuk kepentingan masyarakat. “Maka dari itu pejabat tidak boleh ego agar mengutamakan kepentingan publik,” tutupnya. aya/ama