PARIWISATA
Hari ini, Kirab Waisak Dimulai, Jalur Lalin dari Candi Mendut ke Candi Borobudur Ditutup

MAGELANG,JARRAKPOS.COM – Kirab Waisak dalam rangkaian peringatan Tri Suci Waisak 2569 BE digelar siang ini,dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Senin, (12/5/2025).
Acara ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, menurut keterangan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Ribuan masyarakat, termasuk umat Buddha, mengikuti kirab dengan berjalan kaki, diiringi oleh mobil hias dan berbagai instalasi.
Dalam kirab tersebut, Api Abadi dari Mrappen, Grobogan, dan Air Suci dari Umbul Jumprit, Temanggung, yang sebelumnya disemayamkan di Candi Mendut, hari ini dibawa menuju Candi Borobudur.
“Selanjuynya Air Suci akan diberikan sebagai blessing,” ujar Dewan Kehormatan DPP Walubi, Bhikkhu Wongsin Labhiko kepada media.

Dok.jarrakpos/fri
Sebagai langkah pengamanan, jalur dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sementara ditutup bagi pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Magelang, Kompol Nyi Ayu Fitria Facha, menyampaikan bahwa ribuan orang mengikuti acara kirab tersebut.
“Kami sterilisasi (jalur kirab) sekitar dua jam sebelumnya,” terangnya
Ayu juga menjelaskan bahwa tidak ada kendaraan peserta kirab yang diparkir di Candi Mendut.
Semua kendaraan diarahkan untuk diparkir di Kampung Seni Borobudur.
Penutupan jalur akan berlangsung selama kirab berlangsung, dan bagi pengendara dari Palbapang menuju Sawitan, mereka akan dialihkan menuju Dusun Cabean hingga menembus perempatan Masjid Kubah Emas.
Khusus untuk kendaraan berat, termasuk yang menuju Salaman-Purworejo, dari Palbapang akan diarahkan melalui Blondo, dan saat tiba di pertigaan eks Masjid An-Nur, mereka diminta untuk belok kanan menuju Sigug.

Dok.jarrakpos/fri
Selain itu, jalur Srowol-Candi Mendut juga akan ditutup selama kirab berlangsung.
Ayu menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas juga diterapkan mulai pelaksanaan Festival Lampion, mengingat jumlah kendaraan diprediksi akan meningkat dan berpotensi menimbulkan kemacetan.
“Kami buat rekayasa seperti Lebaran. Tidak ada crossing (kendaraan menyeberang) di (persimpangan) Karet. Semua berputar di Lapangan drh. Soepardi sebagai delay sistem,” pungkasnya.
Editor : Feri
You must be logged in to post a comment Login