Connect with us

    DAERAH

    Beras Hitam Organik Miliki Beragam Fungsi Kesehatan

    Published

    on

    Foto : Astawa memperlihatkan beras hitam produksi krama Subak Wongaya Betan.


    TABANAN, JARRAK POS –  Berbicara beras, Tabanan yang dikenal sebagai Lumbung Beras Bali dikenal memiliki lahan-lahan pertanian yang subur. Salah satu produknya yang sudah tidak asing lagi berupa beras merah Jatiluwih yang kini tidak saja merambah pasar lokal Bali namun telah dikenal keberbagai pelosok nusantara. Bahkan melalui sebuah kelompok tani di Desa Gunung Sari, Jatiluwih, Penebel, beras merah tersebut telah mampu menembus pasar Jepang dan Amerika.

    Kini setelah beras merah Jatiluwih yang telah mampu merambah pasar Jepang dan Amerika, produk beras varietas baru telah mampu dibudidayakan petani Penebel. Setidaknya oleh puluhan petani yang termasuk dalam wilayah Subak Wongaya Betan, Desa Mangesta, Penebel.

    Seorang krama Subak Wongaya Betan I Wayan Astawa pada Kamis (25/1) mengatakan, puluhan krama subak setempat sejak setahun lalu telah membudidayakan padi yang menghasilkan produk beras hitam. Menurutnya, beras hitam yang dimaksudkannya ini bukan beras hitam injin, namun beras hitam yang memang beras berwarna hitam. “Beras hitam yang kami budidayakan ini bukan injin tetapi beras yang untuk dikonsumsi sehar-hari. Hanya saja warnanya hitam seperti injin dan ini beras hitam organik,” ungkap krama yang memiliki panggilan akrab Pak Mega ini.

    Advertisement

    Ketua Pesamuhan Subak Abian Kabupaten Tabanan ini memaparkan, masa tanam hingga siap panen padi yang menghasilkan beras hitam ini hampir sama dengan masa tanam jenis padi varietas baru. Yakni sekitar tiga bulan setelah ditanam sudah bisa dipanen dengan hasil panen per hektarnya rata-rata 6 ton yang mampu menghasilkan beras sebanyak 3,5 ton.

    Pemasaran beras hitam ini lanjutnya, sementara baru menyasar pasar lokal Tabanan dan Denpasar. Hal ini dikarenakan kemampuan produksinya masih terbatas dan bisa disebutkannya baru dalam tahp uji coba. “Meski masih dalam tahap uji coba, ia menyebutkan hasilnya cukup menggembirakan. Harga dipasaran untuk jenis beras hitam ini jauh lebih tinggi dari harga beras biasa dan beras merah. Perkilonya dijual seharga Rp. 40 ribu,” jelasnya.

    Menurutnya, bagi masyarakat yang ingin mencoba menikmati nasi dengan bahan baku beras hitam ini bisa mendatangi langsung petani-petani yang termasuk krama Subak Wongaya Betan. Bisa juga dengan membeli di BUMDes Desa Wongaya Betan.

    Astawa mengatakan, tingginya nilai jual beras hitam produk krama Subak Wongaya Betan ini dikarenakan tergolong beras organik. Selain juga memiliki beragam fungsi bagi kesehatan yang mengkonsumsinya. Seperti mampu menurunkan kolestrol, baik untuk diet, mampu mencegah diabetes, mencegah kanker dan sangat baik untuk dikonsumsi bagi para penderita beberapa jenis penyakit lainnya. han/ama

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply