Connect with us

EKONOMI

Jelang Nyepi di Bali Permintaan Daging Ayam Melonjak

Published

on

DENPASAR-JARRAK POS – Menjelang perayaan Nyepi tahun ini, diprediksi akan adanya peningkatan permintaan daging hingga 5 persen. Gabungan Perusahaan Rumah Potong Unggas (Garpu), Pinsar Broiler (PB) Bali melakukan prediksi ini, karena mengacu pada perayaan nyepi tahun sebelumnya.

Menurut pernyataan Putu Sudarsana, Ketua Garbu PB Bali, peningkatan permintaan daging ayam biasanya baru akan terjadi pada H-3 sampai H-4 perayaan Nyepi. Hal ini lumrah setiap tahun terjadi.

Peningkatan permintaan tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Bali untuk kebutuhan hari Nyepi, juga adanya peningkatan permintaan dari berbagai hotel yang ada di sana. Karena biasanya masyarakat Hindu akan berbondong-bondong datang ke Bali untuk mengikuti ritual nyepi. “Jadi prediksi kami 5 persen dari pasokan normal,” jelasnya, Bali, Sabtu (10/3/2018).

http://jarrakpos.com/2018/03/10/kur-bni-sentuh-2-381-petani-penggarap-lahan-hutan-perhutanan-sosial/

Advertisement

Produksi ayam potong di Bali dalam satu hari, biasanya mencapai hingga 180 ribu ekor dalam hari normal biasa. Pada Hari Nyepi biasanya meningkat sekitar 200 ekor ayam potong. Menurut pengakuan Putu, peningkatan permintaan daging ayam saat Nyepi tidak sebesar pada hari perayaan keagamaan lainnya. Pasalnya, selain pemotongan daging ayam, Nyepi juga terbantu dengan peningkatan konsumsi daging babi. “Konsumsi daging ayam kan tidak terlalu banyak seperti pada hari raya besar lainnya,” jelasnya.

Peningkatan tersebut biasanya terjadi hingga H-2 perayaan Nyepi. Namun di saat Ngembak Geni, satu hari setelah perayaan Nyepi, permintaan terhadap daging ayam atau konsumsi daging ayam akan mengalami penurunan, dari biasanya 180 ribu ekor, dimungkinkan akan turun hingga 100 ribu ekor. “Karena masakan masih yang kemarin. Selain itu, pada hari Nyepi, kan masyarakat banyak juga yang keluar dari Bali,” ungkap Putu.

Sementara itu, kondisi daging ayam saat ini masih cukup tinggi. Di tingkat pemotongan untuk ayam yang hidup, per kilogram dibandrol dengan harga sekitar Rp20 ribu. Sementara untuk daging yang sudah siap dikonsumsi, harganya berkisar Rp28 ribu. “Sedangkan di pasar, harganya sekitar Rp35 ribu,” jelas dia.

Menurut Putu, meningkatnya harga pasar tidak mempengaruhi permintaan daging ayam pada Hari Nyepi. Karena selain sebagai salah satu kebutuhan, kondisi ini merupakan siklus tahunan setiap saat perayaan Nyepi tiba. rak/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply